Kita tak saling mencari, kitapun tak saling mengenal, tapi kita dipersatukan.
seringkali kata manis kau ucapkan, beribu pujian kau lontarkan, berjuta prilaku mu yang seolah menggangapku segalanya ternyata mampu meluluhkanku.
Kamu asing dikehidupanku, tapi jiwaku nyaman bersamamu.

Pernah kamu bercerita betapa berharapnya kamu dengan mantan kekasihmu. Betapa menderitanya kamu kehilangan dia. Aku berusaha tegar, terus mendukungmu untuk mengejar cintanya, kamu selalu cerita perkembangan cerita kalian. Aku disini, aku selalu ada ketika kau ingin berbagi dukamu mengejarnya. Taukah kamu seberapa besar terlukanya aku saat itu? Taukah kamu bahwa aku menangis saat kau sebut namanya? Tapi aku tetap berusaha menjadi sandaranmu ketika dia mulai berpaling darimu.

pernah kau berbohong, aku memaafkan. Kemudian dengan mudahnya kau berbohong lagi seolah aku tak tau. Tapi aku percaya mungkin kau berniat baik dengan kebohonganmu itu, kamu berbohongpun aku percaya.

kau ingkari janji janimu, kau buat aku terlalu lama menunggu,
Sedangkan kau dengan asiknya bersama teman teman wanitamu, aku tak perduli, aku tetap menunggumu. Mungkin karena aku benar benar telah jatuh hati.        

Coba kau fikir dimana ada cinta seperti ini..

Seiring berjalannya waktu, kita semakin hidup dalam drama romantisan, kau berkata bahwa kau telah melupakan dia.
Taukah kamu betapa bahagianya aku saat itu, betapa bahagianya aku ketika kamu tersadar bahwa kamu tak pantas mengharapkan dia yg telah menyianyiakanmu, kamu lebih berharga dari pada hanya untuk disakiti.

Kamu bilang kamu cinta aku, kamu bilang kamu sayang aku, kamu bilang kamu tak ingin kehilanganku yang telah membuatmu bangkit dari dari rasa terpurukmu karena cinta yang telah menyakitimu, pada saat itupun aku membalas rasamu karena akupun merasakan hal yang sama. Walau tanpa ikatan karena kau berkata kau masih trauma dengan sebuah ikatan cinta. Itu tak masalah untukku. Sekedar bersamamu saja sudah lebih dari cukup untukku. Sekedar tau kabarmu saja sudah dapat menenangkan hatiku.

Lambat laun, rasa ini semakin kental. Akupun mulai menceritakan keberadaanmu yg dapat mengisi hatiku kepada sahabatku. Kamu tau? Mereka tak membiarkan ku untuk tetap bersamamu, mereka menyuruhku berhenti mencintaimu, karena mereka takut jika aku akan terluka untuk kesekian kalinya karena jatuh hati pada pria yang salah. Tapi kamu tau? Aku mempertahankanmu, aku lebih memilih tetap mencintaimu. Mungkin ini alasan kenapa cinta dibilang buta.

Sering kali, kamu menghadapi banyak problema diharimu, akulah yang terkena dampaknya. Kamu terlalu sibuk, akupun kau abaikan. Tapi aku tetap disisimu tetap menyemangatimu, tetap berusaha menjadi penyejuk harimu. Walau itu tak pernah kau jadikan suatu kelebihan dariku. Walau kantuk datang menghampiriku, kalau kamu butuh aku, aku akan mengalahkan kantuk itu untuk tetap selalu ada saat kau butuh.

Ketika aku sedang marah, kamu bukannya mengejarku malah kamu memasang foto dengan wanita lain dengan sekuntum mawar merah. Kamu tau betapa teririsnya hatiku saat itu? Lebih dari sakit. Tapi aku tetap setia padamu. Coba kau fikir dimana ada cinta seperti ini.. jangan tanya kenapa aku begini, karena aku cuma punya hati.

Disaat rasa sayang ini mulai membara, kamu teganya berkata bahwa kamu ingin memikirkan dirimu, kamu ingin melepasku untuk saling memperbaiki diri masing masing. Kamu singkirkan aku dikehidupanmu dengan mudahnya. Taukah kamu? Aku menangis seketika itu juga, aku menangisi kenapa kamu bisa sekejam itu padaku. Bahkan ketika hari ulangtahunku sebatas kata HBDpun tidak terlontar dari bibirmu, atau sekedar ketikan di sosmedpun tidak. Sebegitu tidak berartinya diriku untukmu. Kamu tau betapa terlukanya aku? Aah kamupun pasti tidak ingin tau.

Seminggu berlalu setelah kamu melepasku. Aku mulai berusaha melupakanmu, krn kamu belum terlalu kuat untuk menggoyahkan pertahananku. Kamu belum menjadi ombak kencang yang dapat meruntuhkan karangku. Kamu belum sehebat itu.

Kemudian dengan mudahnya, kamu memintaku kembali. Kamu menginginkan semuanya seperti sediakala. Tanpa pernah kau fikirkan betapa aku kau anggap angin lalu ketika kau tak membutuhkanku.

Dalam hal ini bukan tentang kamu sendiri. Bukan tentang perasaanmu sendiri. Disini ada aku, aku juga punya perasaan. Perasaan yang tak bisa kau permainkan. Dalam hal ini, bukan hanya sekedar egomu yang bermain, tapi ada sebuah cinta yang terluka.

Andai kamu kembali hanya sekedar untuk pergi lagi. Lebih baik sekarang kamu tidak usah kembali. Lebih baik aku mulai tak mengenalmu kembali. Biarkan aku disini sendiri. Menanti seorang pria yang tak sepertimu yang tega menyakitiku semudah membalikan telapak tanganmu. Mungkin kita hanya sekedar dipertemukan, bukan untuk disatukan.

By: asti aprilia.
To you za...