Dear : My future husband


Teruntuk kamu dimanapun kamu saat ini.

Mungkin kita sudah bertemu atau mungkin masih belum kenal sama sekali.
Entah kamu ada disekitarku, atau di ujung dunia ini.
Entah kamu sosok yang aku idolakan, atau bahkan sosok yang mengidolakanku.

Ku harap suatu hari nanti, aku mampu memberikan surat ini untukmu.
Kala jenuhmu mulai tampak.
Kala keluhanmu mulai kau tuangkan padaku.
Percayalah, mungkin kamu harus tau ini.

My future husband,

Maafkan aku, jika nanti saat kau genggam tanganku. Tanganku tak semulus yang kau bayangkan.

Bukan karna aku tak pandai merawatnya.
Tapi hampir setiap hari goresan pisau dan sudutan panci panas mengenai tanganku di dapur.

Karna aku belajar memasak, sebelum kita dipertemukan.

Maafkan aku,
Jika kala kau membuka album lamaku.

Kau tak melihat sosok cantik yg kamu temui saat ini.
Bukan karna aku tak pandai mempercantik diri,
Hanya saja, aku tak ingin dikagumi. Kecuali kau yang mengagumiku.

Maafkan aku,
Jika kadang kau temui aku sedini mungkin berkacamata.
Bukan karna aku tak pandai menjaga mata indahku.
Hanya saja aku mencoba belajar memahami setiap pengetahuan dan caranya menjadi istri sholehah, hingga larut malam.

Maafkan aku,
Jika kadang tubuhku tak seharum biasanya, percayalah. Aku tengah sibuk membersihkan rumah kita. Karna aku mencintai kebersihan, seperti aku mencitaimu.

My future husband,
Maafkan aku,
Jika terkadang aku tak mampu menemanimu berlibur dihari minggu karena sakit.

Aku hanya ingin menunda sakitku. Karna aku tau setiap hari kau sibuk bekerja dan aku tak tega menampakkan sakitku kala itu.

Dear,
Maafkan aku,
Jika kadang aku tertidur di depan pintu dan lupa mengunci pintu.
Bukan karna aku lalai,
Hanya saja mungkin aku terlalu letih menunggumu pulang hingga larut malam

Maafkan aku,
Jika kadang aku mengomel karna ulahmu.
Percayalah, aku bahkan mampu menangis semalaman karna menyesal.

Sayang,
Maafkan aku, jika lambat laun rambutku mulai memutih. Kulitku mulai keriput. Bahkan lambat laun aku kehilangan sedikit demi sedikit kecantikanku.

Tetaplah tinggal.
Jangan pernah berfikir untuk pergi, sedikit pun.
Karna aku pun tak pernah berfikir untuk pergi walau satu per satu gigimu mulai ompong.

Aku tak mengidamkan rumah mewah dan harta melimpah.

Aku hanya ingin hidup sederhana bersamamu. Dengan tabungan yg cukup untuk membiayai pendidikan anak2 kita, sampai tingkat yg paling tinggi.


Biarkan kita makan nasi dan garam. Asal anak2 kita mampu melahap nikmatnya 4 sehat 5 sempurna.


Jangan biarkan mereka tahu keluh kesah kita.

Genggamlah tanganku kala hatimu rapuh.

Bersandarlah dibahuku kala kau ingin menangis.
Walau tak seromantis Aisyah dan Rasulullah.

Percayalah, aku mampu menjadi wanita yang menyejukkan hatimu.

Teruslah berikhtiar dan perbaiki dirimu.
Aku disini juga tengah melaksanakannya.

Jangan pernah tinggalkan sholat 5 waktumu.
Dan teruslah mendoakanku.
Karna kamu pun selalu menjadi doa prioritasku setelah kedua orangtuaku.

Dari : Your future princess
,-SOP