Manajemen
adalah suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
pengontrolan suatu sumber daya untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan
efisien. Efektif mengartikan bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien mengartikan bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. point
penting untuk mencapainya suatu tujuan yang telah direncanakan, kegiatan
manajemen sangat membutuhkan proses evaluasi.
Cara sederhana untuk belajar meningkatkan suatu
perencanaan yang baik adalah dengan evaluasi. Oleh sebab itu Kegiatan evaluasi
sangat diperlukan karena evaluasi dapat dikatakan sebagai alat untuk
memperbaiki suatu perencanaan dimasa yang akan datang sehingga suatu kegiatan
dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu saya akan jelaskan dulu nih mengenai pengertian evaluasi yang saya kutipdari beberapa pendapat-pendapat para ahli.
Definisi
Konseptual
Menurut Bloom et. Al.,“Evaluation,
as we see it, is the systematic collection of evidence to determine whether in
fact certain changes are taking place in the learners as well as to determine
the amount ar degree of change in individual student”.
(Evaluasi, sebagaimana
kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan
apakah dalam kenyataan terjadi perubahan diri siswa dan menetapkan sejauh mana
tingkat perubahan dalam pribadi diri siswa.)
Menurut Stufflebeam et. Al.,“Evaluation is the process of delineating,
obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”.(Evaluasi merupakan proses menggambarkan memperoleh, dan menyajikan
informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.)
Menurut Frey,
Barbara A., and Susan W. Alman.,“EvaluationThe systematic process of collecting,
analyzing, and interpreting information
to determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives”.
(Evaluasi
adalah proses sistematis
pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan
sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional.)
pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan
sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional.)
Menurut Ralph W. Teyler, “Evaluation is a process of determining to
what extent the educational objective are actually being realized”.(Evaluasi adalah sebuah proses menentukan sampai seberapa tinggi tujuan
pendidikan sesungguhnya dapat dicapai.)
Dari definisi menurut para ahli
diatas dapat disintesakan, evaluasi adalah suatu kegiatan atau proses sistematis
untuk menilai sesuatu dengan kenyataan yang terjadi serta menetapkan
perubahan-perubahan untuk menentukan perencanaan yang baik guna mencapai suatu
tujuan yang diharapkan.
Nah, setelah tadi dibahas dari para pendapat para ahli, sekarang saya akan bahas pengertianevaluasi lagi nih secara lebih mendetail.
Pengertian
Evaluasi
Pengertian evaluasi dituliskan
dalam kamus Oxford Advanced Learne’s Dictionary of Current English “Evaluation is to find out,
decided the amount or value”. (Evauasi adalah upaya untuk menentukan nilai
atau jumlah.) Dengan melakukan evaluasi, peneliti
dapat menentukan nilai sesuatu baik berupa program ataupun produk.
Menurut Komite Studi Nasional
tentang evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA yang telah
dikutip oleh Widoyoko, menyatakan bahwa : “Evaluation
is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate
information, and collecting and analyzing information in order to report
summary data useful to decision makers
in selecting among alternatives”.(Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan
analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan serta penyusunan program selanjutnya.)
Dalam evaluasi selalu mengandung
proses. Proses evaluasi harus tepat terhada tipe tujuan suatu kegiatan yang
mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya evaluasi juga
merupakan proses memahami, member arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan
suatu informasi bagi keperluan pengambilan keputusan.
Berdasarkan Pengertian evaluasi
diatas dapat disintesakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses penilaian yang
dilakukan oleh peneliti untuk menentukan baik buruknya suatu program yang
nantinya akan mempengaruhi sebuah keputusan guna memperbaiki penyusunan program
selanjutnya.
Konsep
Dasar Evaluasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konsep adalah rancangan
atau ide yang masih diabstrakan sedangkan dasar adalah pokok atau pangkal. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa konsep dasar evaluasi adalah suatu rancangan atau ide
pokok evaluasi.
Dalam suatu kegiatan pendidikan konsep dasar evaluasi
harus dikuasai oleh pendidik ataupun calon pendidik yaitu tujuan evaluasi pendidikan, karakteristik evaluasi pendidikan, dan
teknik evaluasi.
a) Tujuan Evaluasi Pendidikan
Pendidik dan
calon pendidik ataupun pengelola pengajaran mengadakan evaluasi atau penilaian
dengan maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah
mencapai tujuan atau tidak. Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah
sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari
sekolah itu dapat disamakan sengan hasil olahan yang sudah siap digunakan.
Dalam istilah inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini
disebut transformasi.
b) Karakteristik Evaluasi
Kevalidan
Valid
artinya suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa
yang hendak diukur secara tepat.
Reliable
Realible
artinya suatu alat ukur dapat dikatakan reliable jika mempunya hasil yang taat
asas (consistent) .
Relevan
Relevan
artinya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi dasar
dan indikator yang sudah ditetapkan.
Representative
Artinya
materi alat ukur harus betul-betul mewakili dari seluruh materi yang
disampaikan
Praktis
Praktis
artinya mudah digunakan, jika alat ukur itu sudah memenuhi syarat namun sulit
untuk digunakan maka tidak praktis.
Deskriminatif
Deskriminatif
artinya alat ukur harus disusun sedemikian rupa, sehungga dapat menunjukkan
perbedaan-perbedaan sekecil apapun.
Spesifik
Spesifik
artinya jika alat ukur disusun dan digunakan khusus untuk objek yang diukur.
Jika alat ukur tersebut menggunakan tes, maka jawaban tes jangan menimbulkan
ambivilensi atau spekulasi.
Proporsional
Proporsional
artinya suatu alat ukur harus memiliki tingkat kesulitan yang proporsional antara
sulit, sedang dan mudah.
a) Teknik Evaluasi
Teknik
evaluasi ini dikenal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai kenyataan
yang di evaluasi. Ada dua jenis teknik evaluasi dalam pembelajaran yaitu:
1. Tes
Tes
adalah penilaian komphrenhensive terhadap seorang individu atau usaha keseluruhan
evaluasi. Ada dua jenis alat yang digunakan dalam program pembelajaran:
v Tes tulis (obyektif tes):
- benar/salah
- pilihan berganda
- menjodohkan
- melengkapi
v Lisan :
-
Suatu
penguju menilai satu calon
- Satu penguji menilai sekolompok
- Kelompok penguji menilai satu calon
- Kelompok penguji menilai sekelompok calon
2. Non tes
Non tes
adalah menilai aspek aspek tingkah laku seperti sikap, minat perhatian,
karakteristik dan lain-lain. Yang tergolong teknis non tes antara lain:
v Observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan yang dilakukan secara teliti dan pencatatan secara
sistematis.
v Studi kasus, adalah mempelajari individu dalam periode
tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya.
v Kuesioner, adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus
diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya.
v Rating scale (skala bertingkat), adalah skala yang berbentuk
angka terhadap suatu hasil pertimbangan.
v Wawancara, adalah suatu cara untuk mendapatkan jawaban
dari responde dengan jalan Tanya jawab.
v Check list, adalah deretan pertanyaan dimana responden
yang dievaluasi hanya membubuhkan tanda cocok atau check list ditempat yang
telah disediakan.
v Riwayat hidup, adalah gambaran tentang keadaan
seseorang selama dalam masa kehidupannya.
Prinsip-Prinsip Evaluasi
Ketika proses evaluasi telah dilakukan dengan
penerapan teknik evaluasi yang sudah sempurna namun apabila tidak dipadukan
dngan prinsip-prinsip penunjangnya maka hasil evaluasi akan kurang dari yang
diharapkan. Berikut ini adalah yang termasuk prinsip-prinsip evaluasi adalah:
1)Keterpaduan
Evaluasi harus
memegang prinsip keterpaduan, dimana ada kesatuan antara tujuan intruksional
atau tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan metode pembelajaran.
2)Keterlibatan siswa
Prinsip ini
berkaitan erat dengan metode belajar yakni menuntut keterlibatan siswa secara
aktif. Untuk mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan
belajar-mengajar yang dijalaninya secara aktif, siswa membutuhkan evaluasi.
3)Koherensi
Dengan prinsip
ini dimaksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah
disajikan dan sesuai dnegan kemampuan siswa yang hendak diukur.
4)Pedagogis
Prinsip ini
sangat diperlukan karena sebagai alat penilai dari hasil pembelajaran. Disamping itu, perlu
adanya alat penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan skap dan
perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi
diri siswa.
5)Akuntabilitas
Setelah
menilai dan melihat hasil pencapaian siswa kemudian diperlukan adanya
penyampaian terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai
laporan pertanggungjwaban (accountability). Pihak-pihak yang dimaksud adalah
orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Pihak-pihak
tersebut perlu mengetahui keadaan dan kemajuan belajar siswa agar dapat
mempertimbangkan manfaatnya.
Objek Evaluasi
Objek atau sasaran evaluasi adalah hal-hal yang
menjadi pusat perhatian untuk dievaluasi. Apa pun yang ditentukan oleh
evaluator atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang disebut dengan objek
evaluasi.
1. Input
Input atau masukan adalah bahan mentah yang akan
dimasukkan dalam transformasi pendidikan. Input evaluasi adalah siswa, dan yang
menjadi objek evaluasi pendidikan pada input siswa adalah hasil beljar, sikap,
motivasi, bakat, kecerdasan, minat dan kepribadian.
2. Transformasi
Transformasi adalah mesin yang bertugas mengubah bahan
mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud
dengan transformasi. Di sekolah terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan
berhaisil atau gagalnya sebagai transformasi, hal itu ditentukan oleh unsur-unsur
yang ada. Unsur-unsur transformasi sekolah tersebut adalah guru, bahan
pelajaran, metode mengajar, sarana prasarana, sistem administrasi.
3. Output
Output adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses
transformasi. Output evaluasi adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga
pendidikan tertentu. Evaluasi terhadap lulusan dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat pencapaian atau prestasi belajar siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran di sekolah.